raja hutan, pak singa, sedang bersantap siang. pak tikus yang sedang kelaparan mengintip dari jendela sambil menelan ludah. pak singa yang merasa terganggu segera menghardik dan mengusirnya. ia tidak peduli bahwa desa tikus sedang mengalami paceklik, sehingga tidak tersedia makanan bagi pak tikus.
pak tikus pun pulang dengan sedih di rumah anak-anak nya menunggu makanan. bu tikus juga sudah siap untuk memasak makanan yang akan dibawa pulang oleh pak tikus.
namun, betapa kecewanya mereka ketika mengetahui bahwa ayah mereka tidak mendapatkan makanan sedikitpun untuk mengisi perut mereka yang kosong.
pak tikus pun meminjam sedikit makanan pada pak kerbau dan untunglah pak kerbau bersedia meminjaminya.
Hari demi hari telah berlalu.... Tanpa terasa 4 tahun telah berlalu. Pak tikus telah menjadi sarjana kedokteran. ia terkenal sebagai tabib ajaib. ia juga gemar membagi pengethuannya kepada orang yang mau belajar padanya.
Lain halnya dengan pak singa.... pak singa menderita penyakit parah yang tak kunjung sembuh.
sudah banyak tabib yang datang, tpi tdak serangpun dapat menyembuhkannya.
pada suatu hari, pak serigala menyarankan pak singa untuk berobat pada pak tikus. sayangnya, pak singa yang merasa bahwa tikus adalah binatang kecil meremehkan kemampuannya.
ia juga teringat perbuatannya yang kasar pad atikus pada saat itu bahkan tidak peduli pada nyawa pak tikus.
pak tikus yang mendengar kabar tersebut mengunjunginya. pak tikus yang baik hati itu akhirnya berhasil menyembuhkan pak singa. hal itu membuat pak singa merasa malu dan menyesali perbuatannya. ia memohon maaf pada pak tikus.
pesan moral :
- jangan meremehkan orang lain karena belum yang tampak adalah sama seperti isinya
- berbuatlah baik selalu pada siapapun karena mungkin kita akan membutuhkan mereka pada suatu hari.
- jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, tapi balaslah kejahatan dengan kebajikan