Hari ini aku menghabiskan makanku dengan tergesa-gesa lagi. Aku ambil sepotong sandwich yang masih baru dibuat oleh ibu dan langsung melahapnya tanpa mengunyahnya dengan benar.
Hal itu seringkali terjadi karena aku sering bangun kesiangan, padahal kerjaku dimulai tepat pukul 07.00 WIB. Kali ini ayah tidak mengomeliku seperti biasanya.
Ayah selalu berkata, "Makannya pelan-palan. Dikunyak sampai lumat". Semua itu karena aku menderita sakit maag yang cukup akut. Bila kambuh aku akan sampai guling-guling di kasur karena menahan sakit yang amat sangat. Namun, semua itu kuanggap angin lalu.
Ketika di tempat kerja.....
"Äduh.....", erangku. Perutku sakit sekali. Aku tahu ini adalah sakit maag. Tapi aku tidak mengira bahwa aku akan sakit lagi.
Teman-teman segera membantuku dan seorang diantaranya mengantarku pulang ke rumah.
Ibu pun merawatku dengan sangat baik. Beberapa hari kemudian, aku telah sehat kembali. Aku berjanji akan menuruti nasehat orang tua, yaitu makan dengan perlahan-lahan dan dikunyah dengan bai, serta tidak tidur larut malam dan bangun lebih pagi.
Note :
Adik-adik, ini adalah kisah nyata yang diambil dari pengalaman kakak. Makan dengan benar adalah salah satu cara untuk mencegah sakit maag. Selain itu, kita tidak boleh makan yang kecut-kecut.
Kakak membagikan pengalaman ini agar adik-adik tidak mengalami nasib yang sama seperti kakak akibat tidak paham mengenai cara hidup sehat.
Milikilah pola hidup sehat, agar jiwa dan raga semuanya dapat terkoordinasi dengan baik sehingga aktivitasmu tidak akan terganggu.
Smoga bermanfaat.