Nikwan adalah seorang anak jalanan yang tidak mengenal kata sekolah. Hidupnya dihabiskan di jalanan bersama ibunya.
Ia terkadang melihat anak-anak sebayanya beramai-ramai, bersenda gurau menuju ke sekolah mereka dengan berpakaian rapi dan bersih, sementara dirinya dekil tidak terurus.
Pernah suatu ketika, ia meminta ibunya untuk bersekolah, namun hanya tetesan air mata menjadi jawabannya. Sejak saat itu, Nikwan tidak berani bertanya lagi ataupun berharap untuk dapat bersekolah.
Ibunya adalah seorang yang saleh. Beliau selalu menasihat Nikwan agar menjadi anak yang baik dan jujur. Meskipun seorang anak jalanan, namun ia harus menjadi seorang yang terhormat di dalam dirinya.
Suatu hari, Nikwan menemukan tas tergeletak di jalan dan memungutnya. Ketika dibuka ia melihat dompet berisi KTP beserta kartu tanda pengenal lain beserta uang ratusan ribu. Nikwan amat takut dan kaget.
Ia mencari ibunya dan memeberitahunya. Ibu Nikwan yang saleh ini segera tahu apa yang harus diperbuatnya.
Ia mencegat sebuah becak dan menuju alamat di KTP tersebut.
Kebetulan saat itu, sang pemilik tas baru saja memundurkan mobilnya hendak keluar. Melihat tas nya di pegang oleh si ibu, ia segera tahu apa yang terjadi.
Si pemilik tas berterima kasih pada si ibu dan anak tersebut. Mereka pun berbincang-bincang.
Melihat bahwa ibu dan anak tersebut bukan sebarang orang (orang baik), si pemilik uang segera sigap dan mengerti akan kebutuhan mereka.
Ditawarkannya rumah mungil di pinggir kota untuk dipakai keduanya dan NIkwan ditawari untuk bersekolah. Mendengar hal tersebut betapa bahagia hati NIkwan. Sejak saat itu NIkwan duduk dibangku sekolah kelas 2.
Pesan :
Kebaikan akan menghasilkan kebaikan pula dan kesempatan datangnya tiba-tiba. Janganlah engkau melewatkan keduanya.