Written by LHJ. Powered by Blogger.

Translate




WELCOME!!! FEEL FREE TO SPEAK.....

Let's enjoy life

Ingin menjadi seperti Chinmi

Satria suka sekali membaca komik, terutama kungfu boy. Ia selalu menghabiskan waktunya dengan membaca komik kungfu boy berulang-ulang.

Semakin hari, tingkahnya menjadi seperti orang lagi berkungfu. Segala sesuatu ditendang dan dipukul. Ibu dan ayah sangat kesal oleh ulahnya ini.

Akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri kelakuan Satria. Mereka mendatangi kamar Satria yang sedang membaca kungfu boy. Sambil mengelus kepala Satria, ayah berkata, "Satria, kamu ingin menjadi seperti Chinmi kan?" (Chinmi adalah tokoh utama dalam komik kungfu boy tersebut).

"Iya ayah, aku adalah Chinmi, Ciiiaaat.....", kenakalannya mulai lagi.

Kali ini ayah dan ibu hanya tersenyum saja. Lalu ibu menyela kenakalan Satria, "Satria, Chinmi adalah seorang yang baik hati. Ia suka membantu kakaknya. Kenapa kau tidak membantu orang tuamu?"

Satria hanya bengong saja. Ia sebenarnya ingin menjadi seperti Chinmi yang jago pukul, sehingga tidak ada seorangpun yang berani dengannya. Ia bukan ingin menjadi Chinmi yang baik hati.

Ibu melanjutkan, "Kalau hanya jago pukul doang, itu namanya pembunuh bayaran."

Ayah mengangguk menyetujui.

Satria kebingungan. Apa yang dikatakan ibunya adalah benar. Ia tidak ingin menjadi pembunuh bayaran. Ia ingin menjadi tokoh utama dalam kehidupannya dengan keahlian kungfunya.

Ayah memahami pikiran Satria dan dengan penuh kasih sayang membuyarkan lamunan Satria, "Satria, seorang tokoh utama tidaklah nakal. Chinmi tidak pernah menendang perabotan rumah ataupun memukul-mukul mainannya seperti dirimu. Ia adalah seorang anak baik."

Ibu menyambung ayah, "Ayah benar. Kalau engkau mau mengubah sikapmu yang nakal itu,  maka ibu dan ayah berjanji akan membawamu berlatih kungfu di perguruan yang terbaik di kota ini."

Satria akhirnya paham bahwa kelakuannya akhir-akhir ini bukanlah tingkah seorang ksatria sejati, seperti Chimi. Ia pun mengangguk dan sejak itu ia bersikap sebagai seorang ksatria dengan tidak memukul perabotan dan membantu ibu dan ayah.

Ayah dan ibu juga menepati janji. Mereka mengajak Satria berlatih kungfu di perguruan ternama di kota mereka dan ia pun terkenal sebagai seorang ksatria yang baik hati.



 

Daftar Isi

HTML Comment Box is loading comments...